- Friendly, yaitu guru yang mudah bergaul dengan murid tanpa membedakan apakah itu si murid kaya atau miskin, pandai atau tidak, cantik atau tidak, dan lain-lain. Guru seperti ini biasanya ramah dan tidak enggan memulai pembicaraan. Dalam hal mengajar, ia juga akan memberikan selingan positif (tidak harus berupa humor).
- Tanggap, tidak jarang kita menemui guru yang ketika kita bertanya padanya, justru jawaban yang diberikan adalah sesuatu yang tidak kita harapkan. Gampangnya, saat kita bertanya A dan mengharap jawaban A, sang guru malah menjawab B. Guru seperti ini bisa saja hanya mengalihkan sebuah pertanyaan yang ditujukan padanya karena beberapa hal. Mungkin dia tidak tahu jawabannya, atau karena jawabannya rahasia (tidak boleh sembarang orang tahu), atau menunda pemberian jawaban hingga tanggal main yang dia tentukan sendiri.
- Dermawan, maksud dari dermawan disini bukanlah tangannya gampang bagi-bagi uang, tapi guru yang disukai murid adalah guru yang mampu memberikan kemudahan-kemudahan atau bantuan dalam menjawab sebuah soal atau permasalahan. Bukankah menyenangkan jika ada guru yang mau berkeliling kelas untuk memberikan kesempatan muridnya bertanya lebih detail, mengingat adapula murid yang malu jika harus bertanya dengan mengacungkan jari dan bersuara keras?
- Responsif, wow! Ini dia sifat yang agak sulit ditemui pada para guru. Responsif yang dimaksud bukan hanya dapat merespon muridnya sesaat, namun dia juga dapat memahami dan mempelajari karakteristik si murid. Sehingga sang guru tahu betul seperti apa murid-murid yang di ajarnya. Biasanya, karakter seperti ini lebih kerap dijumpai pada guru wali kelas pada muridnya saja, sedang untuk murid kelas lain di nomorduakan. Menurut saya ini sah-sah saja karena murid kelas lain juga jarang diajarnya bahkan mungkin jarang bertemu dengannya.
- Dinamis, guru yang baik adalah guru yang mampu memimpin dengan berbagai cara, baik memaksa (diktator), diskusi, voting, dan sebagainya dalam mebuat keputusan sesuai kondisi masalahnya. Kalau guru hanya monoton alias statis pada cara memimpinnya, alhasil si murid akan merasa bahwa guru ini hanya begitu-begitu saja, membosankan. Adakalanya saat mengajar anda selipkan cerita-cerita yang sekiranya menghibur murid-murid anda. Dengan mengubah pola mengajar anda sejenak, anda hendaknya bisa membawa murid-murid hanyut pada suasana belajar, tidak asyik sendiri-sendiri.
- Fokus, beranjak dari karakter dinamis, karakter fokus pada guru hendaknya juga tetap ada. Mengapa? Seperti apapun seorang guru terombang-ambing dalam memecahkan masalah dengan berbagai cara, jangan sampai melenceng dari arah dan tujuan anda menjadi seorang guru. Jangan sekali-kali membawa masalah rumah tangga hingga ke sekolah. Jika ada pertengkaran hebat dalam rumah tangga atau lainnya, jangan sampai terbawa saat mengajar anak didik. Jika itu terjadi maka akan mempengaruhi mood dan minat belajar murid.
- Memberi kepercayaan, tergantung pada sang guru, apakah ia orang yang individual atau mau bekerja sama walau dengan muridnya. Jika guru memberi kepercayaan pada murid, maka murid akan merasa mereka dapat diandalkan oleh gurunya. Ini pertanda guru dan murid saling berinteraksi lebih jauh. Namun perlu diingat, tidak semua murid mau dengan senang hati diberi kepercayaan oleh gurunya, jika menemui murid semacam itu, dekatilah dan cari tahu mengapa ia enggan diberi kepercayaan oleh anda. Saya rasa dengan pendekatan yang baik akan memulai hubungan yang baik pula, sehingga si murid lebih dekat pada anda dan kalian bisa bekerja sama lebih nyaman. Dan satu lagi, jangan pernah memberi kepercayaan pada murid hanya karena anda ingin lepas dari tanggung jawab anda.
Jumat, 26 September 2014
7 Karakter Guru yang Disukai Murid
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar