Dalam keseluruhan proses pendidikan di
sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini
berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung
kepada bagaimana pembelajaran yang dialami oleh siswa sebagai anak
didik.
Para ahli pendidikan dan psikologi telah
banyak mengemukakan beberapa definisi tentang belajar. Sebagaimana
diungkapkan oleh Muhammad Ali (1987) yang menyatakan bahwa, menurut De
Cecco dan Crowford (1977:178) individu dapat dikatakan telah menjalani
proses belajar, meskipun pada dirinya hanya ada perubahan dalam
kecenderungan perilaku. Pendapat lain yang dikemukakan oleh Robert M.
Gagne (1980) yang menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang
dapat dilakukan oleh jenis-jenis makhluk hidup tertentu, sebagian besar
binatang, termasuk manusia, tetapi tetumbuhan tidak. Belajar merupakan
proses yang memungkinkan makhluk-makhluk ini merubah perilakunya cukup
cepat dalam cara yang kurang lebih sama, sehingga perubahan yang sama
tidak harus terjadi lagi dan pada setiap situasi baru.
Selanjutnya sejalan dengan beberapa
pendapat, Herman Hudojo (1990) mengemukakan bahwa belajar merupakan
suatu proses aktif dalam memperoleh pengalaman/pengetahuan baru sehingga
menyebabkan perubahan tingkah laku.
Dengan membandingkan beberapa definisi
yang terdapat dalam kepustakaan, dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan suatu proses kegiatan yang menimbulkan perubahan perilaku
sehingga seseorang lebih mampu memecahkan masalah dan berinteraksi
terhadap situasi-situasi yang dihadapi. Jadi belajar matematika pada
hakikatnya adalah suatu aktivitas mental untuk memahami arti dalam
hubungan-hubungan dan simbol-simbol kemudian menerapkan konsep-konsep
yang dihasilkan ke situasi nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar