Rabu, 26 November 2014

Hakikat Belajar Matematika

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana pembelajaran yang dialami oleh siswa sebagai anak didik.
Para ahli pendidikan dan psikologi telah banyak mengemukakan beberapa definisi tentang belajar. Sebagaimana diungkapkan oleh Muhammad Ali (1987) yang menyatakan bahwa, menurut De Cecco dan Crowford (1977:178) individu dapat dikatakan telah menjalani proses belajar, meskipun pada dirinya hanya ada perubahan dalam kecenderungan perilaku. Pendapat lain yang dikemukakan oleh Robert M. Gagne (1980) yang menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang dapat dilakukan oleh jenis-jenis makhluk hidup tertentu, sebagian besar binatang, termasuk manusia, tetapi tetumbuhan tidak. Belajar merupakan proses yang memungkinkan makhluk-makhluk ini merubah perilakunya cukup cepat dalam cara yang kurang lebih sama, sehingga perubahan yang sama tidak harus terjadi lagi dan pada setiap situasi baru.
Selanjutnya sejalan dengan beberapa pendapat, Herman Hudojo (1990) mengemukakan bahwa belajar merupakan suatu proses aktif dalam memperoleh pengalaman/pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku.
Dengan membandingkan beberapa definisi yang terdapat dalam kepustakaan, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses kegiatan yang menimbulkan perubahan perilaku sehingga seseorang lebih mampu memecahkan masalah dan berinteraksi terhadap situasi-situasi yang dihadapi. Jadi belajar matematika pada hakikatnya adalah suatu aktivitas mental untuk memahami arti dalam hubungan-hubungan dan simbol-simbol kemudian menerapkan konsep-konsep yang dihasilkan ke situasi nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar