Senin, 23 Maret 2015

2.6 Dasar-dasar Pengetahuan Latihan Lempar Cakram

    Pengetahuan dasar sangat mendukung di dalam menjalankan program latihan yang bertujuan untuk pencapaian prestasi dalam setiap aktivitas pada setiap cabang olahraga. Dengan dasar pengetahuan yang dimiliki maka dapat diketahui apa yang terjadi dalam melakukan latihan secara tidak sungguh-sungguh baik yang menyangkut dengan organ-organ tubuh maupun terhadap prestasi yang akan dicapai. Dalam setiap cabang olahraga membutuhkan berbagai disiplin ilmu yang merupakan dasar pengetahuan untuk dapat mengetahui sebab dan akibat yang akan timbul dalam melakukan latihan. Untuk dapat berlatih secara baik maka perlu diperhatikan pedoman umum yang merupakan dasar pengetahuan dalam latihan. Lebih lanjut Soekarman (1987:60) mengatakan tentang pedoman umum dasar pengetahuan dalam latihan yaitu:
1. Kekhususan
2. Tambahan beban (overload principle)
3. Hari berat dan santai
4. Latihan dan kelebihan latihan (over training)
5. Latihan dasar dan pencapaian puncak
6. Kembali asal (reversibility)
            Berdasarkan pendapat di atas, perlu diberi tekanan bahwa latihan itu harus khusus untuk meningkatkan semua unsur yang ikut mendukung tercapainya hasil maksimal sesuai dengan cabang olahraga yang diketahui.
            Latihan merupakan faktor yang sangat essensial dan merupakan dasar pembinaan serta pembentukan atlet, baik yang menyangkut dengan persiapan fisik maupun terhadap pencapaian prestasi. Menurut Bompa (1988:143), menyarankan bahwa:
Bentuk dan susunan latihan yang dapat diklasifikasikan dalam tiga bentuk dasar yaitu:
1. Latihan harus mengembangkan fisik umum.
2.  Latihan harus khusus untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan biomotor.
3. Latihan harus sesuai dengan cabang olahraga.
Kemampuan jasmani dan pengetahuan dasar latihan merupakan salah satu persyaratan penting untuk mencapai prestasi dalam nomor lempar cakram. Sebab tanpa pengetahuan dan tingkat jasmaninya, mustahil atlet dapat mengikuti latihan dengan sempurna. Nomor lempar cakram merupakan cabang olahraga perorangan, yang membutuhkan rencana atau program yang sifatnya terarah kepada latihan mandiri. Latihan tersebut dimaksudkan untuk mempersiapkan atlet untuk berdikari, karena suasana yang demikian akan dijumpai dalam setiap pertandingan atau perlombaan yang diikutinya.
            Bila memikirkan tentang usaha-usaha mendapatkan prestasi maka tidak terlepas dari interaksi sistem tubuh atau pemanfaatan sarana fisik dengan baik dan sempurna. Hal ini dapat dilakukan, bila pengetahuan dasar tentang latihan dan sarana yang digunakan dalam latihan tersebut yaitu fisik telah dimiliki baik oleh atlet maupun pelatih. Sebab tanpa memiliki pengetahuan yang baik, mustahil peningkatan kemampuan prestasi tubuh dapat dilakukan atau dimanfaatkan. Menurut Harsono (1988:32) bahwa: "Untuk dapat berprestasi dengan baik dalam setiap cabang olahraga, pengetahuan dan pengalaman merupakan masalah yang paling mendasar, seperti pengetahuan di bidang ilmu faal, gizi, mekanika olahraga, psikologi dan sebagainya".
            Berdasarkan permasalahan dan pendapat yang dikemukakan di atas, peranan pengetahuan dalam usaha mencapai prestasi harus benar-benar diperhatikan. Sebab untuk mendapatkan dan untuk mempertahankan prestasi, banyak sekali disiplin ilmu pengetahuan yang ikut mendukung serta tidak dapat dipisah-pisahkan antara satu dengan yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar