Selasa, 24 Maret 2015

Langkah baiknya

.     Mengenai alasan-alasan tingkah laku orang lain. Kita kadang-kadang langsung memberikan cap kepada seseorang tanpa mengerti terlebih dahulu alasan tingkah laku orang lain. Banyak kesalahpahaman terjadi. Salah paham dapat dihindari apabila kita mengerti alasan-alasan tingkah laku orang lain. Disamping itu perlu diketahui, setiap orang mempunyai nilai pribadi, jika dicela maka seakan-akan harga dirinya jatuh. Oleh sebab itu mengenal nilai pribadi seseorang akan memperlancar hubungan sosial yang baik.
2.     Kecakapan mengerti orang lain dibalik kata-kata yang diucapkan. Banyak orang menanggapi ucapan seseorang tanpa mempertimbangkan maksud yang terkandung didalamnya. Kita perlu mengerti maksud sebenarnya atau menangkap perasaannya. Terutama dalam lingkungan kita masih banyak terdapat maksud lain yang terungkap didalam ucapannya.
3.     Dapat merasakan perbedaan kebutuhan. Kebutuhan setiap orang tidak sama. Karena itulah kita berusaha untuk merasakan kebutuhan itu secara umum dan khusus. Kebutuhan khusus inilah yang patut kita perhatikan karena banyak mewarnai perbedaan kebutuhan seseorang.
4.     Kecakapan untuk bersikap sabar, toleransi dan penuh pengertian. Untuk dapat memperkecil jarak psikologis antara orang yang satu dengan orang lainnya dituntut sikap yang sabar dan toleransi. Kita sering lebih banyak mempergunakan emosi daripada rasio. Ucapan emosi sering membuat rasio terhambat.
5.     Mengerti akan sifat-sifat dan tipe orang lain. Sering kali kita hanya berdasarkan pada diri sendiri. Apabila bagi kita tidak menimbulkan perasaan apa-apa, kita anggap orang lain juga demikian. Bisa jadi hal semacam ini kenyataannya bertolak belakang. Dengan demikian perlu menyadari bahwa orang itu berbeda-beda sifatnya dan bila kita dapat menyesuaikan diri kita dengan orang lain, maka hubungan baik akan tetap terpelihara.
6.     Sikap yang mementingkan orang lain sebagai pribadi. Kadang-kadang kita lupa, bahwa yang bergaul dengan kita sebenarnya adalah orang yang punya pribadi, punya keinginan tertentu dalam bertingkah laku. Dalam hubungan antara atasan dengan bawahan sering terjadi kelupaan mengingat orang sebagai pribadi yang mempunyai perasaan dan pikiran.
7.     Sikap menitikberatkan ‘anda’ daripada saya. Sikap menentukan menurut diri sendiri hendaknya dikurangi dan lebih cenderung memusatkan perhatian pada ‘anda’.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar