2.
Kecakapan mengerti orang lain dibalik kata-kata yang
diucapkan. Banyak orang menanggapi ucapan seseorang tanpa mempertimbangkan
maksud yang terkandung didalamnya. Kita perlu mengerti maksud sebenarnya atau
menangkap perasaannya. Terutama dalam lingkungan kita masih banyak terdapat
maksud lain yang terungkap didalam ucapannya.
3.
Dapat merasakan perbedaan kebutuhan. Kebutuhan setiap
orang tidak sama. Karena itulah kita berusaha untuk merasakan kebutuhan itu
secara umum dan khusus. Kebutuhan khusus inilah yang patut kita perhatikan
karena banyak mewarnai perbedaan kebutuhan seseorang.
4.
Kecakapan untuk bersikap sabar, toleransi dan penuh
pengertian. Untuk dapat memperkecil jarak psikologis antara orang yang satu
dengan orang lainnya dituntut sikap yang sabar dan toleransi. Kita sering lebih
banyak mempergunakan emosi daripada rasio. Ucapan emosi sering membuat rasio
terhambat.
5.
Mengerti akan sifat-sifat dan tipe orang lain. Sering kali
kita hanya berdasarkan pada diri sendiri. Apabila bagi kita tidak menimbulkan
perasaan apa-apa, kita anggap orang lain juga demikian. Bisa jadi hal semacam
ini kenyataannya bertolak belakang. Dengan demikian perlu menyadari bahwa orang
itu berbeda-beda sifatnya dan bila kita dapat menyesuaikan diri kita dengan
orang lain, maka hubungan baik akan tetap terpelihara.
6.
Sikap yang mementingkan orang lain sebagai pribadi.
Kadang-kadang kita lupa, bahwa yang bergaul dengan kita sebenarnya adalah orang
yang punya pribadi, punya keinginan tertentu dalam bertingkah laku. Dalam
hubungan antara atasan dengan bawahan sering terjadi kelupaan mengingat orang
sebagai pribadi yang mempunyai perasaan dan pikiran.
7.
Sikap menitikberatkan ‘anda’ daripada saya. Sikap
menentukan menurut diri sendiri hendaknya dikurangi dan lebih cenderung
memusatkan perhatian pada ‘anda’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar