Senin, 23 Maret 2015

Proses Pembelajaran

Mahasiswa FPOK berasal dari SMA atau SLTA sederajat, seperti SMK dan MA. Untuk dapat diterima di FPOK, para calon harus menempuh seleksi penerimaan mahasiswa baru, yang sedikitnya disediakan tiga jalur seleksi, yaitu PMDK (Penelusuran Minat dan Kemampuan), jalur UM (Ujian Masuk) UPI, dan jalur SPMB (Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru). Kesemua jalur di atas, sama-sama memerlukan adanya dukungan dari kemampuan fisik dan motorik yang memadai dari para calon, di samping harus lolos screening tes kesehatan yang dilakukan oleh para dokter ahli secara langsung. Dengan demikian, di setiap jalur seleksi disediakan apa yang disebut Tes Keterampilan. Bedanya, Tes Keterampilan dalam jalur PMDK dilaksanakan dengan melihat keterampilan bermain atau penguasaan teknik dari cabang olahraga yang digeluti dan ditekuni oleh calon selama di SMA. Sedangkan Tes Keterampilan untuk dua jalur lainnya adalah serangkaian tes yang mengukur aspek kemampuan fisik dan motorik dengan memanfaatkan apa yang disebut Tes Kemampuan Fisik dan Motorik (Motor and Physical Ability Test).
Seperti di fakultas-fakultas lainnya di UPI, penyelenggaraan pendidikan di FPOK berdasarkan sistem Satuan Kredit Semester (SKS). Jumlah SKS dari setiap program berkisar dari 144 . 150 SKS. Artinya, pendidikan berlangsung selama kurang lebih 4 tahun, termasuk ke dalamnya pelaksanaan KKN, Praktek Lapangan (PL) dan penyusunan skripsi. Lulusan program studi kependidikan dari FPOK memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.), sedangkan bagi lulusan program studi non-kependidikan (Program Studi IKOR) memperoleh gelar Sarjana Sains (S.Si).
Meskipun hampir 65% kegiatan perkuliahan di setiap jurusan menampilkan praktik olahraga, yang diajarkan tentu bukan semata mata keterampilan berolahraga. Akan tetapi, di dalamnya termasuk penguasaan teori dan prinsip-prinsip mekanika gerak yang mendukung pelaksanaan setiap cabor yang dipelajari. Bahkan beberapa mata kuliah memberikan dasar-dasar dan pendalaman keilmuan olahraga yang secara taksonomis diperkuat oleh tujuh disiplin ilmu keolahragaan, yaitu sport medicine, sport biomechanics, sport pedagogy, sport sociology, sport psychology, sport philosophy, serta sport history. Di sisi lain, tema-tema keilmuan yang sudah berkembang belakangan juga turut mewarnai wawasan serta cara berfikir mahasiswa FPOK, yang memberikan landasan paradigma (cara pandang) keolahragaan dari aspek manajemen olahraga, olahraga dan lingkungan, ilmu-ilmu kepelatihan, general and specific instructional sciences, ekonomi dan bisnis olahraga, hakikat perkembangan anak dan manusia, ilmu dan teori gerak, dan banyak lagi. Diharapkan, dengan komposisi keilmuan semacam itu, mahasiswa FPOK dipandang sudah dibekali secara komprehensif untuk dapat berkiprah secara profesional dan akademis, sehingga tepat jika dilabeli sebagai orang yang terdidik secara jasmaniah dan keilmuan serta moral. Itulah sejatinya yang disebut “manusia seutuhnya”, sebagaimana disinggung dalam berbagai rumusan tujuan nasional negara kita.
Dengan rumusan kurikulum yang demikian padu seperti di atas, perlu ditekankan bahwa proses pendidikan di FPOK bukan untuk menjadikan semua mahasiswa kampiun pada cabang olahraga yang digelutinya, tetapi memberikan bekal agar semua mahasiswa memiliki pengalaman praktis dalam banyak cabor sebagai bekal dalam menjalankan profesi keolahragaannya. Namun demikian, dengan disediakannya UKM-UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Olahraga di Fakultas dan Universitas, mahasiswa yang berbakat atau berprestasi dalam salah satu cabang olahraga dapat menyalurkannya sehingga diharapkan berprestasi tinggi. Tidak sedikit mahasiswa FPOK yang juga sekaligus menjadi atlet berprestasi, baik dalam level provinsi maupun level nasional. Mereka yang berprestasi inilah yang turut mengharumkan nama daerah dan bangsa, serta sekaligus turut mengangkat citra positif UPI sebagai universitas yang Leading and Outstanding dalam bidang olahraga.
Beberapa cabang olahraga yang umumnya digeluti oleh mahasiswa FPOK dan banyak menghasilkan atlet-atlet kaliber nasional di antaranya adalah cabang Renang, Dayung, Hoki, Atletik, Karate, Judo, Pencak Silat, Anggar, Badminton, Basket, serta Voli. Prestasi yang diukir pun sangat membanggakan, karena banyak mahasiswa FPOK yang menjadi andalan dalam tim dalam PON, SEA Games, bahkan Asian Games. Termasuk dalam SEA Games XXIV 2007 di Thailand yang baru lalu, beberapa mahasiswa FPOK berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan menyumbang medali emas bagi kontingen Indonesia. Bahkan dalam PON XVII . 2008 di Kaltim, banyak sekali mahasiswa FPOK yang telah dan akan menjadi tulang punggung masing-masing daerahnya, karena mereka memang berasal pula dari berbagai provinsi di seluruh Indonesia.
Secara umum, terdapat dua jalur penyelesaian studi di FPOK. Setiap mahasiswa berhak memilih sesuai dengan minat dan kemampuannya, salah satu jalur dari jalur yang ada, yaitu: Jalur pertama yang kian disenangi mahasiswa yaitu menulis skripsi. Terlebih setelah adanya bantuan biaya dari Universitas untuk merampungkan program penulisan skripsi. Lewat kegiatan penulisan skripsi, mahasiswa dilatih meneliti dan melaporkan hasil penelitiannya secara tertulis dengan mengikuti alur berpikir ilmiah, yang melibatkan baik alur berpikir deduktif dan sekaligus induktif. Jalur kedua yaitu jalur komprehensif. Dalam jalur ini, mahasiswa tidak diwajibkan menyusun skripsi, tetapi diganti dengan tugas menyusun makalah serta mengganti kekurangan nilai SKS-nya dengan mengambil beberapa mata kuliah pengganti skripsi. Dalam penyusunan makalah sebagai tugas akhir, mahasiswa membahas masalah tertentu sesuai dengan wilayah kajian jurusannya, serta diarahkan untuk membentuk pola pikir deduktif yang kokoh dengan menjadikan referensi keilmuan sebagai pijakan untuk pemecahan masalah yang dihadapi.
Berdasarkan pengalaman, mahasiswa tidak mengalami kesulitan dalam menulis skripsi. Bimbingan dari para dosen amat intensif dan lancar. Syarat utama untuk menyelesaikan studi di FPOK adalah rajin dan ulet, serta pandai membagi waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar