Senin, 23 Maret 2015

2.7.3 Loncat Berputar Kearah Posisi Lempar


Loncat berputar kearah posisi lempar merupakan fase yang paling penting dalam nomor lempar cakram karena pada fase ini terjadi perpindahan kecepatan rotasi ke kecepatan linier dimana kecepatan linier ini merupakan hasil kali dari kecepatan rotasi dan panjang jari-jari. Sehingga dengan demikian untuk menghasilkan lemparan yang jauh, maka kecepatan rotasi haris di perbesar
Fase ini di mulai apabila cakram telah mencapai titik ayun terjauh di belakang (tubuh berputar ke kanan). Putaran di mulai dari bagian badan bawah. Kaki berputar membawa lutut berputar dalam satu arah. Pada saat yang sama mulailah gerakan rotasi tubuh yang akan di ikuti oleh lengan dan cakram. Sekarang gerak melintang dimulai, kaki kanan pertama sekali meninggalkan tanah dan kemudian kaki kiri mendorong ke arah lemparan. Sedang kaki kanan sedikit bengkok melengkung dalam lingkaran, dari kanan kekiri dan kedepan. Pada waktu bergerak melintang lingkaran, pinggang bergerak lebih dahulu dari bahu, sehingga terjadilah putaran antara badan bagian atas dan bawah lengan pelempar di ikuti dengan yang lain dengan posisi setengah jongkok dan di lipat kedada setinggi bahu, tetapi si pelempar melihat kepalanya mengarah ketujuan lemparan.
Selanjutnya sebuah dorongan rendah menyilang lingkaran dan pelempar mendarat pada sol kaki kanan, yang di putar kekiri dan lebih kurang di titik pusat lingkaran tersebut, kaki kanan meneruskan gerak pertamanya sedangkan kaki kiri segera datang ke tanah pada saat kaki dan sedikit kekiri garis lemparan. Sampai di sini kedua kaki tetap di bengkok. Namun sejak kaki kiri menyentuh tanah tungkai kiri hampir sepenuhnya di lurus kan senentara itu lutut kanan dan pingang terus berputar cepat kearah lemparan. Menarik badan bagian atas berputar bersama, pada saat ini lengan kiri mulai membuka kesamping dan lengan kanan di ayun dengan cepat dalam lengkungan lebar dan secara bersamaan di tarik sedikit keatas.
Kaki yang mulai mendorong telah sepenuhnya lurus, sedangkan pinggang bergerak kedepan dan tubuh serta bahu menyesuaikan putaran kedepan. Lengan kiri dan bahu menahan dengan kuat, sedangkan lengn yang di cambuk kan melingkar dengan tarikan bahu kanan dan selesainya pelurusan kaki akhirnya kaki di ayun kebelakang dan kakinya berputar satu sama lain dalam rangka tetap menjaga keseimbangan badan dalam lingkaran.
2.7.4 Cara lemparan
Gerakan melempar dilakukan ada saat pelempar menyesuaikan gerakan ayunan pendahuluan, yaitu pada saat cakram mencapai titik ayun terjauh di belakang. Berat badan pelempar berada diatas kaki kanan, tubuh bagian atas serta lengan yang akan melempar berputar kebelakang untuk mempertahankan gerakan tubuh, kaki kiri harus segera menyentuh tanah setelah kaki kanan mendarat. Kaki kiri di letakan sedikit kesamping dengan tujuan untuk menyiapkan sumbu yang bisa digunakan oleh tubuh bagian kanan setelah gerakan mendarat itu, tumit kanan diputar kearah atas merotasikan pinggul kanan sepenuh tenaga kedepan. Pinggul tetap terletak dalam posisi lebih kedepan dari bahu, ketika berat tubuh dipindahkan dari kaki belakang ke kaki yang terletak di depan dengan maksud untuk menambah kecepatan linier yang sangat diperlukan pada saat melempar. Pada saat itu juga gerakan melempar melepaskan dari yang bertenaga dari tubuh bagian atas harus segera dimulai untuk melawan sisi kiri yang tadi sudah diperkuat.
Gerakan memperkuat sisi kiri tubuh untuk membantu dalam kecepatan gerak bahu kanan yang maksimum sesaat sebelum lengan melempar cakram. Gerakan ini disertai dengan gerakan meluruskan kaki kiri di depan lingkaran ketika cakram di tarik mengelilinginya.
Kaki yang telah memulai mendorong, sekarang telah sepenuhnya lurus sedangkan pinggang bergerak kedepan. Lengan kiri dan bahu menunjang dan menahan dengan kuat, sedangkan lengan kanan dicambukkan melingkar dengan tarikan bahu kanan. Akhirnya kaki kiri diayun kebelakang dan kaki-kakinya saling berputar satu sama lainnya dalam upaya menjaga keseimbangan badan dalam lingkaran. Lemparan cakram dilakukan setinggi bahu dan sejajar pula dengan bahu.
Ada beberapahal yang harus diperhatikan pada waktu melakukan gerakan melempar cakram, Jerver (1986:129-130) menjelaskan sebagai berikut:
Cegah terjadinya penurunan kecepatan dengan segera menggerakan kaki dan pinggul setelah lending dalam posisi lempar. Untuk mencegah lenting yang terlambat dari kaki kiri usahakan agar kaki ini cukup rendah di bagian akhir dari putaran. Cegah rotasi awal dari batas tubuh dengan gerakan kaki dan pinggul kedepan. Kurangnya kekuatan otot di bagian kiri tubuh dapa di koresi dengan penekanan gerak maju kedepan oleh kedua bahu. Juga dapat di tanggulangi dengan secepat mungkin merapatkan tangan kiri yang terlipat pada siku kepinggul kiri. Hindarkan gerakan lengan telampau cepat dengan cara meng ingat-ingat bahwa cakram harus di lempar selambat mungkin. Dengan menekankan siku kepinggul, bahu kiiri tidak akan terjatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar