Loncat berputar kearah posisi lempar
merupakan fase yang paling penting dalam nomor lempar cakram karena pada fase
ini terjadi perpindahan kecepatan rotasi ke kecepatan linier dimana kecepatan
linier ini merupakan hasil kali dari kecepatan rotasi dan panjang jari-jari.
Sehingga dengan demikian untuk menghasilkan lemparan yang jauh, maka kecepatan
rotasi haris di perbesar
Fase ini di mulai apabila cakram telah
mencapai titik ayun terjauh di belakang (tubuh berputar ke kanan). Putaran di
mulai dari bagian badan bawah. Kaki berputar membawa lutut berputar dalam satu
arah. Pada saat yang sama mulailah gerakan rotasi tubuh yang akan di ikuti oleh
lengan dan cakram. Sekarang gerak melintang dimulai, kaki kanan pertama sekali
meninggalkan tanah dan kemudian kaki kiri mendorong ke arah lemparan. Sedang
kaki kanan sedikit bengkok melengkung dalam lingkaran, dari kanan kekiri dan
kedepan. Pada waktu bergerak melintang lingkaran, pinggang bergerak lebih
dahulu dari bahu, sehingga terjadilah putaran antara badan bagian atas dan
bawah lengan pelempar di ikuti dengan yang lain dengan posisi setengah jongkok
dan di lipat kedada setinggi bahu, tetapi si pelempar melihat kepalanya
mengarah ketujuan lemparan.
Selanjutnya sebuah dorongan rendah
menyilang lingkaran dan pelempar mendarat pada sol kaki kanan, yang di putar
kekiri dan lebih kurang di titik pusat lingkaran tersebut, kaki kanan
meneruskan gerak pertamanya sedangkan kaki kiri segera datang ke tanah pada
saat kaki dan sedikit kekiri garis lemparan. Sampai di sini kedua kaki tetap di
bengkok. Namun sejak kaki kiri menyentuh tanah tungkai kiri hampir sepenuhnya
di lurus kan senentara itu lutut kanan dan pingang terus berputar cepat kearah
lemparan. Menarik badan bagian atas berputar bersama, pada saat ini lengan kiri
mulai membuka kesamping dan lengan kanan di ayun dengan cepat dalam lengkungan
lebar dan secara bersamaan di tarik sedikit keatas.
Kaki yang mulai mendorong telah
sepenuhnya lurus, sedangkan pinggang bergerak kedepan dan tubuh serta bahu
menyesuaikan putaran kedepan. Lengan kiri dan bahu menahan dengan kuat,
sedangkan lengn yang di cambuk kan melingkar dengan tarikan bahu kanan dan
selesainya pelurusan kaki akhirnya kaki di ayun kebelakang dan kakinya berputar
satu sama lain dalam rangka tetap menjaga keseimbangan badan dalam lingkaran.
2.7.4 Cara lemparan
Gerakan melempar dilakukan ada saat
pelempar menyesuaikan gerakan ayunan pendahuluan, yaitu pada saat cakram
mencapai titik ayun terjauh di belakang. Berat badan pelempar berada diatas
kaki kanan, tubuh bagian atas serta lengan yang akan melempar berputar
kebelakang untuk mempertahankan gerakan tubuh, kaki kiri harus segera menyentuh
tanah setelah kaki kanan mendarat. Kaki kiri di letakan sedikit kesamping
dengan tujuan untuk menyiapkan sumbu yang bisa digunakan oleh tubuh bagian
kanan setelah gerakan mendarat itu, tumit kanan diputar kearah atas merotasikan
pinggul kanan sepenuh tenaga kedepan. Pinggul tetap terletak dalam posisi lebih
kedepan dari bahu, ketika berat tubuh dipindahkan dari kaki belakang ke kaki
yang terletak di depan dengan maksud untuk menambah kecepatan linier yang
sangat diperlukan pada saat melempar. Pada saat itu juga gerakan melempar
melepaskan dari yang bertenaga dari tubuh bagian atas harus segera dimulai
untuk melawan sisi kiri yang tadi sudah diperkuat.
Gerakan memperkuat sisi kiri tubuh
untuk membantu dalam kecepatan gerak bahu kanan yang maksimum sesaat sebelum
lengan melempar cakram. Gerakan ini disertai dengan gerakan meluruskan kaki
kiri di depan lingkaran ketika cakram di tarik mengelilinginya.
Kaki yang telah memulai mendorong,
sekarang telah sepenuhnya lurus sedangkan pinggang bergerak kedepan. Lengan
kiri dan bahu menunjang dan menahan dengan kuat, sedangkan lengan kanan
dicambukkan melingkar dengan tarikan bahu kanan. Akhirnya kaki kiri diayun
kebelakang dan kaki-kakinya saling berputar satu sama lainnya dalam upaya
menjaga keseimbangan badan dalam lingkaran. Lemparan cakram dilakukan setinggi
bahu dan sejajar pula dengan bahu.
Ada beberapahal yang harus
diperhatikan pada waktu melakukan gerakan melempar cakram, Jerver
(1986:129-130) menjelaskan sebagai berikut:
Cegah terjadinya penurunan kecepatan dengan segera
menggerakan kaki dan pinggul setelah lending dalam posisi lempar. Untuk
mencegah lenting yang terlambat dari kaki kiri usahakan agar kaki ini cukup
rendah di bagian akhir dari putaran. Cegah rotasi awal dari batas tubuh dengan
gerakan kaki dan pinggul kedepan. Kurangnya kekuatan otot di bagian kiri tubuh
dapa di koresi dengan penekanan gerak maju kedepan oleh kedua bahu. Juga dapat
di tanggulangi dengan secepat mungkin merapatkan tangan kiri yang terlipat pada
siku kepinggul kiri. Hindarkan gerakan lengan telampau cepat dengan cara meng
ingat-ingat bahwa cakram harus di lempar selambat mungkin. Dengan menekankan
siku kepinggul, bahu kiiri tidak akan terjatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar